Senin, 21 Januari 2013

SEJARAH GOTHIC

SEJARAH
Visigoth dan Ostrogoth
Visigoth dan Ostrogoth adalah salah 2 cabang suku Goth yang
tinggal di Eropa pada akhir kekuasaan Kekaisaran Romawi. Raja
Visigoth yang paling terkenal adalah Alaric I, yang berhasil
menaklukkan Roma pada 410 Masehi. Setelah kejatuhan Kekaisaran
Romawi, Visigoth memegang peran penting di Eropa barat selama
dua setengah abad. Suku Goths bermukim di Dacia sampai 376 M,
ketika salah satu pemimpin mereka, Fritigern, memohon kepada
Kaisar Romawi yaitu Valens agar mereka dapat tinggal di tepi selatan
Sungai Donau sedangkan Suku Ostrogoth di utara Laut Hitam,
antara sungai Donau dan Dniepr, sekarang Rumania, Moldova, dan
Ukraina barat. Di sini mereka berlindung dari suku Hun. Namun
daerah ini dilanda Kelaparan dan Roma tidak mau memberi
makanan. Mereka kemudian memberontak selama 6 tahun, dan
dalam Pertempuran Adrianople (378 M), mereka membantai tentara
Romawi dan membunuh kaisar Valens. Kaisar yang baru,
Theodosius I, berdamai dengan para pemberontak. Perdamaian ini
bertahan sampai Theodosius meninggal pada 395 M. Tahun itu, raja
Visigoth Alaric I naik tahta, sementara Theodosius digantikan oleh
anak-anaknya Arcadius di timur dan Honorius di barat. Alaric
menyatakan perang dan menaklukkan Roma pada 24 Agustus 410
M, dan ibukota Romawi dipindahkan ke Ravenna. Beraih ke Suku
Ostrogoth, mereka ditaklukkan oleh suku Hun sekitar tahun 370 M,
dengan pemimpinnya Ermanaric melakukan bunuh diri pada 378 M.
Mereka kemudian tinggal bersama-sama di daerah Balkan bersama
suku Hun. Setelah kematian Attila pada 453 M, suku Ostrogoth
memerdekakan diri dalam Pertempuran Nedao pada 454 M yang
dipimpin oleh Theodemir. Theodoric, anak Theodemir, kemudian
menjadi raja Ostrogoth. Ia dilahirkan sekitar tahun 454 dan
dibesarkan di Constantinople.
Kepercayaan Yang Dianut
Untuk Masalah keyakinan, Bangsa Goth memeluk sebuah aliran yang
dikenal dengan nama Arianisme. Sebelumnya mereka menyembah
Dewa perang Mars. Arianisme adalah sebuah pandangan kristologis
yang dianut oleh para pengikut Arius, seorang presbiter Kristen yang
hidup dan mengajar di Alexandria, Mesir, pada awal pada awal abad
ke-4. Arius mengajarkan bahwa berbeda dengan Allah Bapa, Allah
Anak, tidak sama-sama kekal dengan Sang Bapa. Ia mengajarkan
bahwa Yesus sebelum menjelma adalah makhluk ilahi, namun ia
diciptakan oleh Sang Bapa pada suatu saat tertentu -- dan oleh
karenanya statusnya lebih rendah daripada Sang Bapa. Sebelum
penciptaan-Nya itu, Sang Putra tidak ada. Dalam bahasa yang lebih
sederhana, kadang-kadang dikatakan bahwa kaum Arian percaya
bahwa Yesus, dalam konteks ini, adalah suatu "makhluk". Kata yang
digunakan dalam pengertian aslinya adalah "makhluk ciptaan."
Konflik antara Arianisme dan keyakinan Trinitarian adalah konfrontasi
doktriner besar pertama dalam Gereja setelah agama Kristen
dilegalisasikan oleh Kaisar Konstantin I. Kontroversi tentang
Arianisme ini meluas hingga sebagian besar dari abad ke-4 dan
melibatkan sebagian terbesar anggota gereja, orang-orang percaya
yang seerhana dan para biarawan, serta para uskup dan kaisar.
Sementara Arianisme memang selama beberapa dasawarsa
mendominasi di kalangan keluarga Kaisar, kaum bangsawan
Kekaisaran dan para rohaniwan yang lebih tinggi kedudukannya,
pada akhirnya Trinitarianisme lah yang menang secara teologis dan
politik pada akhir abad ke-4. dan sejak saat itu telah menjadi doktrin
yang praktis tidak tertandingi di semua cabang utama Gereja Timur
dan Barat. Arianisme, yang diajarkan oleh misionaris Arian Ulfilas
kepada suku-suku Jermanik, memang bertahan selama beberapa
abad di antara sejumlah suku Jermanik di Eropa barat, khususnya
suku-suku Goth dan Longobard tetapi sejak itu tidak memainkan
peranan teologis yang penting lagi.
Bahasa Gothic
Bahasa Gothik (gutiska razda) adalah sebuah bahasa Jermanik yang
sudah punah dan dipertuturkan oleh bangsa Goth dan terutama
kaum Therving. Bahasa ini terutama diketahui dari Codex Argenteus,
sebuah salinan naskah dariabad ke-6 dari naskah asli yang berasal
dari abad ke-4 dan merupakan sebuah terjemahan Alkitab. Naskah
ini merupakan satu-satunya bahasa Jermanik Timur dengan korpus
yang besar. Yang lain-lain, termasuk bahasa Burgundia dan bahasa
Vandal hanya diketahui, itupun jika bisa, dari nama-nama pribadi
saja yang tercatat pada laporan sejarah. Sebagai sebuah bahasa
Jermanik, bahasa Gothik merupakan bagian dari rumpun bahasa
Indo-Eropa. Bahasa ini merupakan bahasa Jermanik yang tercatat
paling awal, namun tidak memiliki turunan modern. Dokumen tertua
dalam bahasa Gothik berasal dari abad ke-4. Bahasa ini menjadi
merosot semenjak pertengahan abad ke-6, antara lain karena
kekalahan militer kaum Goth oleh kaum Frank, eliminasi kaum Goth
di Italia, masuknya kaum Goth secara massal ke agama Katolik
Roma yang sebelumnya beragama Arianisme, dan keterpencilan
geografis.
Bahasa ini bisa hidup sampai abad ke-8 di Spanyol dan penulis Frank
Walafrid Strabo menulis bahwa bahasa ini masih dipertuturkan di
daerah Donau hilir dan beberapa tempat pegunungan terpencil di
Semenanjung Krim pada awal abad ke-9. Keberadaan korpus-
korpus yang cukup awal ini membuat bahasa ini sangat penting
dalam ilmu perbandingan bahasa. Nama asli bahasa ini tidak
diketahui namun rekonstruksi *gutiska razda didasarkan pada
Jordanes Gothiskandza (dibaca sebagai gutisk-andja yang artinya
"akhir (atau batas) Gothik"). Sementara itu razda "bahasa" ditemukan
pada misalkan Matius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar